lagi-lagi Jakarta harus banjir. entah dimana yang salah. langganan banjir di Jakarta itu sudah biasa, tapi kalo bunderan HI juga harus ikutan banjir woow itu suatu yang luar biasa. kakakku yang kerjanya di Jakarta pada waktu banjir kemarin tiba-tiba harus terjebak didalam kereta, akibat rel yang sudah dipenuhi dengan air. akibatnya kakakku harus turun dan berjalan balik ke stasiun sebelumnya, dilalahnya waktu itu si kakak sedang menggunakan wedgesnya dan harus berjalan di atas rel kereta yang kebanjiran, rasanya "sesuatu", katanya. suami kupun harus balik lagi ke rumah akibat jadwal kereta yang kacau pada saat terjadi musibah tersebut, temannya yang berangkat jam 6 pagi, tiba di kantor jam 12 siang... wow suatu perjalanan yang melelahkan.
banjir di jakarta saat ini mengingatkanku banjir 5 tahun yang lalu di Jakarta. yang waktu itu aku masih koas di rs islam pondok kopi. seharian itu hujan yang tidak berhenti-henti. ketika pulang dari rumah sakit, aku dan teman-teman harus mencari cara untuk pulang dan menerjang banjir. akhirnya kami memutuskan untuk menyewa gerobak. suatu cara yang aman untuk menerjang banjir. yup... GEROBAK... yang harga sewanya pun sangat mahal, tak apalah berbagi rezeki dengan mereka. sampainya di kostan aku terkaget-kaget ternyata 3 tumpukan kardus pindahan kemarin dari lampung yang kutaruh di lantai kamar terendam banjir. dan isinya, yang hampir semuanya buku2 kedokteran, hancur akibat terendam banjir yang cukup lama. sediiihh banget mengingat kejadian waktu itu... ya Allah ya Rabb....
Kemaren di tv, melihat laporan tentang banjir oleh menteri pu dan gubernur jakarta kepada presiden. tempat laporannya pun cukup "ok", untuk orang-orang sekelas mereka. well, setidaknya sebagai seorang pejabat mereka juga harus ikut merasakan apa yang dialami oleh rakyat. Kalo melihat para pengungsi, sedih rasanya. Karena rumah mereka terendam banjir, tidak ada listrik, air bersih, makanan, pakaian dan tempat tidur yang nyaman yang biasanya mereka tempati. Dan merekapun terpaksa harus berdempet-dempetan di tempat pengungsian, bersama dengan beberapa pengungsi yang lain. ..
Banjir mengingatkan aku akan banyak hal... Ampuni kami Ya Rabb...
Kemaren di tv, melihat laporan tentang banjir oleh menteri pu dan gubernur jakarta kepada presiden. tempat laporannya pun cukup "ok", untuk orang-orang sekelas mereka. well, setidaknya sebagai seorang pejabat mereka juga harus ikut merasakan apa yang dialami oleh rakyat. Kalo melihat para pengungsi, sedih rasanya. Karena rumah mereka terendam banjir, tidak ada listrik, air bersih, makanan, pakaian dan tempat tidur yang nyaman yang biasanya mereka tempati. Dan merekapun terpaksa harus berdempet-dempetan di tempat pengungsian, bersama dengan beberapa pengungsi yang lain. ..
Banjir mengingatkan aku akan banyak hal... Ampuni kami Ya Rabb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar