Siang itu ada seorang pasien anak dengan susp. sindrom nefrotik. kasihan sekali, anak itu tampak sesak dan bengkak di sekujur tubuhnya. Setelah di tanyakan kepada ibunya ternyata status imunisasinya pun tidak lengkap. kalau dilihat si ibu mungkin baru berusia sekitar 17 tahunan, sangat muda. Biasanya kasus seperti ini kami rujuk, karena kasus ini tidak bisa di tangani di puskesmas yang bukan rawat inap. Ketika kami akan merujuk, tampaknya si ibu seperti menolak. Dan berkata: 'sudah di obati dulu saja dok'. tapi setelah di bujuk dan di beri pengertian si ibu pun mau membawa anaknya ke rumah sakit. Dan ketika akan pergi ke rumah sakit si ibu pun berkata bahwa dia akan mencari uangnya terlebih dahulu, untuk biaya berobat dan ongkos untuk ke rumah sakit.
Beberapa hari kemudian, ibu kader datang dan menanyakan apakah saya pernah merujuk pasien dengan ciri ... nama.. aq bilang ya, itu memang pasien yang kemarin. ternyata ibu kader itu sedang mengurus biaya berobat gratis untuk si anak tersebut dari pemerintah. dan anak itu ternyata sudah di rawat inap di rumah sakit. bersyukur sekali karena ternyata benar si ibu membawa anaknya ke rumah sakit untuk di obati. Sebab kadang biasanya mereka tidak membawa anaknya ke rumah sakit karena faktor biaya. dan bersyukur juga ternyata anak tadi biaya pengobatannya bisa di gratiskan.
Beberapa minggu kemudian aq dengar cerita dari temanku tentang ibu dan anaknya tadi. ternyata ibu itu tinggal di atas gorong2 tmpt pembuangan air.
Dinding rumahnya pun merupakan dua dinding rumah milik orang lain. Atapnya hanya beralas terpal saja. dan lantainya entah terbuat dari apa karena bawahnya benar2 got tmpt pembuangan air. Sangat2 mengejutkan, ternyata si ibu dan anak nya bisa bertahan hidup d sana. Ketika hujan datang, air dari got tersebut meluap dan mereka pun kebanjiran. Tidurnya bersempit2an diantara 2 dinding tembok rumah orang. pernah suatu ketika sang anak tidak sengaja tertendang oleh bapaknya ketika mereka sedang tidur. Dan ketika mau makan si ibu harus mencari sampah agar dapat dijual dan kemudian di belikan makanan. Kalau tidak ada uang mereka pun pergi ke rumah tetangga untuk menumpang makan di sana. Sekali lagi aq melihat potret kehidupan yang seperti itu. sungguh sangat2 bertolak belakang sekali dengan kehidupan dari sebagian besar para wakil rakyat... what a life..
ketika mentari pagi menampakkan sinarnya, tampak kumpulan awan putih seperti kapas, mengapung di birunya langit. hangatnya sinar mentari dan heningnya suasana pagi membuatku nyaman di dalam kesunyian. Perjalanan 9 hari kemarin membuatku berpikir, merenung dan mengambil hikmah dari setiap kejadian demi kejadian...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Aku Pilih Daring !!!
Assalamualaikum semua... udah lama banget yah gak nulis di blog ku ini. banyak perubahan yang terjadi akhir2 ini. Dari aku gagal ujian ke au...
-
Hawu... pernahkah kamu mendengar tentang hal ini... kalau aku sudah familiar dengan benda yg satu ini. keknya orang2 yang berdomisili di cia...
-
Pagi itu ada perasaan harap2 cemas sebelum masuk kedalam ruangan persegi empat, tempat dimana aku harus mengerjakan 140 soal dalam waktu ku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar